Gambar diambil dari Chai's Play App |
Wah
darurat nih… aku harus gimanaaa????
Dalam
keseharian, pasti kita pernah dihadapkan pada situasi darurat. Jika panic dan
tidak ditangani dengan baik, situasi ini dapat berujung menjadi keadaan yang
lebih berbahaya.
Gak
usah panik ya.. jangan panik pas kita tetiba dihadapkan dengan situasi yang gak
terduga yang membahayakan anak. Mari kita pelajari beberapa teknik bermanfaat
mengatasi situasi darurat yang dapat terjadi pada anak yang bisa muncul
mendadak kapan saja dan di mana saja.
Pertama, ketika ada benda
asing masuk ke dalam hidung.
Yang tidak boleh
dilakukan:
mengambilnya dengan pinset. Jangan ya mak! Menggunakan pinset dapat
menghancurkan benda, atau malah justru mendorong benda tersebut makin masuk ke
dalam rongga hidung atau pernapasan.
Yang
sebaiknya dilakukan:
menggelitik lubang hidung yang tidak kemasukan benda dengan cutton bud atau
tisu. Manfaat cutton bud atau tisu ini adalah untuk merangsang rongga hidung
supaya geli dan jadi bersin. Keluar lah itu yang masuk ke hidung hehehehehe.
Kedua, ketika mimisan.
Tidak boleh
dilakukan:
menengadahkan kepala ke belakang. Hal ini dapat membuat darah mengalir ke dalam
saluran pernapasan dan beresiko masuk hingga ke paru-paru.
Yang
sebaiknya dilakukan:
menundukkan kepala untuk menghentikan pendarahan. Jadi mintalah anak
menundukkan kepalanya, tekan lembut batang hidung hingga pendarahan berhenti.
Ketiga, ketika terkena luka
bakar
Yang tidak boleh
dilakukan:
mengompres luka tersebut dengan es untuk menghilangkan rasa panas. Jika luka
bakar mendapat rangsangan langsung, lapisan kulit akan rusak dan memicu infeksi
yang lebih parah.
Yang
sebaiknya dilakukan: membasuh
bagian yang terluka dengan air yang mengalir. Jika luka bakar ringan,
basuhlah luka dengan air yang mengalir
dengan suhu ruangan (10 – 25 derajat) selama lebih dari 20 menit atau sampai
rasa perih anak mereda.
Keempat, ketika panas atau
demam.
Yang tidak boleh
dilakukan:
mengompres dengan handuk dingin. Membasuh tubuh anak dengan handuk yang dingin
dapat menyusutkan pembuluh darah pada kulit, sehingga gejala demam tidak akan
membaik.
Yang
sebaiknya dilakukan:
mengelap tubuh anak dengan handuk yang dibasahi oleh air suam kuku. Tapi ada
pendapat lain pula yang mengatakan bahwa membasuh atau mengelap badan
sikecil cukup dengan handuk yang sudah
direndam dengan air suhu normal. Basuhlah bagian kening, ketiak, leher, bagian
dalam paha dan lainnya untuk menurunkan panas anak.
Saya
pribadi, mengompres ketika anak demam, tergantung situasi. Apabila anak yang
demam itu merasa kedinginan saya akan mengompresnya dengan air hangat. Tetapi apabila
anak merasa biasa saja, tidak kedinginan ataupun kepanasan, saya akan
mengompresnya dengan air bersuhu normal. Bagaimana dengan ayah ibu? Ada pendapat
lainkah?
Kelima, ketika tertusuk benda
tajam.
Yang tidak boleh
dilakukan:
membungkus luka dengan tisu. Menghentikan pendarahan pada luka dengan tisu akan
membuat tisu menempel pada luka, dan bagian yang luka akan beresiko terkena
infeksi.
Yang
sebaiknya dilakukan:
membersihkan luka dengan saline solution (larutan garam), lalu membungkus luka dengan
kain kasa atau perban. Jika pendarahan banyak, angkat bagian yang luka lebih
tinggi daripada posisi jantung anak.
Keenam, saat gigi patah.
Yang tidak boleh dilakukan: membungkus patahan gigi dengan tisu. Jika
sel patahan gigi rusak dan sarafnya mati, patahan gigi akan sulit
ditambal/disambung kembali.
Yang
sebaiknya dilakukan:
membungkus patahan gigi dengan susu atau larutan garam (saline solution) dan bergegas
ke dokter gigi.
Sambil
menekan gigi yang patah dengan lidah atau jari, rendam patahan gigi tersebut
dalam susu putih atau larutan garam (saline
solution) dan bergegaslah ke dokter gigi.
Note:
Saat
menghadapi situasi darurat, penting untuk tidak terlihat panic ya mak…
Kita
harus tenang, supaya anak juga tenang..
Sedia
payung sebelum hujan, ayo kita pelajari terlebih dahulu cara menangani
situasi-situasi tersebut.
sumber tulisan: Chai's play
sumber tulisan: Chai's play
Penting banget memahami poin2 tersebut untuk tidak terburu2 ketika mengalami kejadian itu ya mbak. Dan jadi banyak belajar supaya saat hal itu terjadi untuk ga panic dan melakukan hal2 yg seharusnya dilakukan. TFS ya mbak
BalasHapusSaya dulu panik juga pas menghadapi anak sulung step, huhu... Newborn mom blm banyak wawasan soal situasi darurat ini. tfs yaa Mom
BalasHapusBener mak, BIG NO panik saat kondisi darurat ya. thanks for sharingnya mak.
BalasHapusWahhh life hacks banget
BalasHapusmakasiii tipsnya yg sungguh sarat faedah ini Mak
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Iya nih aku juga heran ya kenapa kalau orang mimisan tuh diminta mendongakkan kepala. Btw pagi ini nggak sadar semalam mimisan, semoga gpp
BalasHapusList situasi dadurat penting banget diketahui orangtua yang punya anak kecil neh ... soalnya kalau nggak tahu bisa panik hehehe
BalasHapusAwak yang paling di noted itu untuk benda yang masuk hidung kak. Soalnya anak-anak di rumah terlalu eksplorasi tingkat tinggi.
BalasHapusWah, penting bgt nih. Maklum saya mudah panik.. Tfs...
BalasHapusBenar sekali, Mbak. Saat ada sesuatu yang tiba-tiba atau mendadak, jangan panik. Karena panik, malah membuat masalah makin ribet. Soalnya saya pernah mengalami hahaha.
BalasHapusDan tips-tips di atas keren sekali, Mbak. Misalnya saja saat hidung kemasukan benda. sudah pas dikelitik hidung biar bersin. Terima kasih sharingnya, Mbak Vivi.
Wow infonya keren banget dan bermanfaat. Buat jaga – jaga biar gak kalang kabut kalo darurat
BalasHapusMantap nih tipa tips dalam menghadapi keadaan darurat. Cuma memang ya pas dalam kondisi begini, perlu menguasai kepanikan dulu agar dapat berpikir jernih.
BalasHapusBanyak juga yang baru aku tahu nih, bisa jadi pedoman juga saat terjadi darurat dirumah, biasanya sering terjadi pada anak-anak
BalasHapusArtikel ini bermanfaat banget Bun.. kadang kita msih suka bingung kalau ada hal darurat, apalagi kalau ga ada Ibu di rmh
BalasHapusWah, banyak yang kebiasaan dilakukan padahal enggak benar ternyata. TFS ya Mbak. Oh ya aku ngompresnya sama tergantung sikon anaknya :)
BalasHapusWah bagus nih artikelnya mbak, khususnya buat parents yang punya anak kecil ya mbak. Mestinya diprint dan ditempel nih di deket2 pintu mana gtu (walau gak minta anak terluka juga sih). Untuk pencegahan dan anti panik.
BalasHapusInfo nya menarik sekaki, sgt bermanfaat mba, nambah ilmu lg nih. Mmg kl lg keadaan darurat mmg suka panik ya. Jd bingung deh yg mo d lakuin apa. Harus tau ya penanganan yg tepat saat darurat. Mks info nya mba .
BalasHapusWah, ini termasuk P3K keluarga, ya....
BalasHapusSuka banget tips tanggap daruratnya. Sangat berguna.
Tugas ibu yang lainnya memang sebagai dokter keluarga.
TFS Mbak. Bermanfaat sekali
Informatif sekali tipsnya dalam menghadapi keadaan darurat. Cuma memang ya pas dalam kondisi begini, perlu menguasai kepanikan dulu agar dapat berpikir jernih dan tidak tergesa-gesa.
BalasHapusDulu saat anak-anak masih kecil kalau demam kompres dengan air dingin, ternyata salah ya kak? Syukurlah gak terjadi apa-apa
BalasHapusBerguna bgt artikel ini, terutama mimisan, secara anak pertamaku suka tiba2 mimisan, oke siap diingat, thank you
BalasHapus