Apa kabar semua? Tulisan ini saya tulis ketika bulan Ramadhan di tahun 2019 hampir berakhir untuk projek 'tantangan 30 hari menulis' yang diselenggarakan oleh Blogger Sumut Community.
Selain Ramadhan yang akan segera berakhir, otomatis tantangan 30 hari
menulis dari Blogger Sumut Community ini pun juga akan berakhir. Walaupun nulisnya
sering rapelan, karena masalah domestic di rumah, seperti hari ini (pas nulis ini), setiap dua
menit sekali si bungsu ngajakin hompimpah, atau kalo gak, maen mobilan tapi ngelewati
kepala emaknya, tangan, badan, sebagai jalanan si mobil.
Emak bisa apa?
Mau marah, selain lagi puasa, pan ndak baik bentak-bentak anak atau bersuara keras ke anak. Karena kalo kita bersuara keras ke anak, maka buyarlah ribuan sel-sel yang sedang bertumbuh di otak anak, yang mana fungsi sel-sel ini adalah untuk tumbuh kembang kecerdasan anak. Jika sel-sel ini buyar, maka sel-sel tersebut akan mengulang lagi dari awal, kikira begitulah penjelasan ala saya. CMIIW ya…
Adakah cara agar kita gak bentak-bentak anak atau bersuara keras ke
anak kita?
Ada !
Gimana ?
Dengan berbisik. The power of Bisik.
Saya membaca tentang the power of bisik ini di laman fanpagenya Ayah
Edy, seorang praktisi homeschooling dan parenting. Dan sebenernya lagi,
pembahasan ini sudah pernah saya tulis di blog lama saya. Tapi entah kenapa
saya pengen menuliskannya lagi di blog ini.
Jadi begini, jika kita merasa marah sama anak kita, dan rasanya pengen
ngomel-ngomel tak tertahankan. Maka segera ingat untuk pake the power of bisik
ini.
Silahkan mengomel ke anak, tapi……… dilarang dengan suara yang keras. Kita ngomel dengan suara kecil, alias berbisik. Bisikkanlah omelan kita itu ke anak.
Hehehehe apakah saya sudah mempraktekkannya?
Sudah. Dan bekerja loh…
Anak saya mendengarkannya dan paham apa maksud bisikan omelan saya itu,
dan saya juga lega karena gak bentak-bentak atau bersuara keras.
Tapi…. Yang susahnya itu mengingat untuk berbisik. Karena kan lagi emosi kan ya, jadinya ya seringnya kelepasan. Lupa untuk menerapkan bisik-bisik ini. Dah terlanjur bersuara keras, baru inget.
Ya tapi ndak papa ya parents, namanya kita juga lagi belajar. Jika kelepasan bersuara keras,
segera istighfar dan minta maaf sama anak.
Teruslah berusaha ya parents, demi anak gitu loh…
Biar cerdas dan tambah cerdas.
Semoga anak-anak kita menjadi anak-anak yang soleh.
Demikian
Salam
Demikian
Salam
Wah, bisa dicoba ini kalau sedang kezel sama anak. Cuma memang ya mbak, kalau marah ke anak itu kudu sadar diri karena khawatir sampai bentak dan melakukan kekerasan. Terima kasih sharingnya berguna banget...
BalasHapusMakasi tipsnya mom
BalasHapusSemoga ALLAH membimbing kita dan keluarga untuk menjadi manusia2 yg sholih(ah), keluarga yg sakinah.
Aamiiin aamiiin ya robbal alamiiin
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Sedang ngebayangin saat bisik2 waktu emosi lagi tinggi2nya, bisa ga yah aku melakukan gitu pada anak, bisa juga tuh usahanya untuk tidak bentak2 ke anak
BalasHapusBagus sekali ini, Mbak. Dan memang agak susah ini awal-awal diterapkan. Soalnya butuh penyesuaian ya Mbak.
BalasHapusJadi kalau marah + emosi yang identik dengan suara keras. Nah ini, lagi marah + emosi, tiba-tiba volume suara harus pelan hehehe.
Tapi bisa ya, Mbak dipraktekkan dan lama-lama berhasil.
Bagus banget ya metode bisik ini. Sederhana tapi kalau dilakukan juga bisa berdampak positif. Berbisik ini kan erat kaitannya malah dengan hal negatif ya biasanya, bisik-bisik tetangga, bisik-bisik kalau bicarain orang lain, hehehe. Tapi ternyata kalau diterapkan dengan tepat, malah positif. Mungkin dengan berbisik, orang lain lebih fokus pada suara kita, mendengarkan kita dengan seksama, jadi lebih bisa berkomunikasi dengan baik.
BalasHapusMbak , di rumah suara saya tiap hari menggelegar apalagi saat anak makin hari makin besar. Hiks
BalasHapusNgomel ga ada habisnya karena sebabnya juga ga habis-habis juga hahah
The Powerof Bisik, kayaknya harus dipraktekkan ini
Baiklah
Mantul, aku termasuk yg pakai teriakan nih biar maksudnya dia denger, bisik2 oke ya ternyata, cobain ah tipsnya
BalasHapusWah terima kasih tipsnya. Semoga power of bisik ini bisa saya praktikkan ke anak dengan baik.
BalasHapusteknik yang cocok buat ngomel ya, jadinya anak tidak mendengar omelan yang sekiranya membuatnya meniru omelan orangtuanya...
BalasHapusKayanya Saya juga permah baca di lamann Ayah Edy tentang the power of berbisik ini. Pas baca terorinya sih semacam membatin, bisalah yaa. Tapi pada prakteknya emang susah banget buat tahan emosi
BalasHapusWah, bagus ini... Mau saya coba ah ke anak saya. Lagi ngeyel-ngeyelnya ini... Sering bikin seriosa... Hihi...
BalasHapusSaya juga pakai metode bisik2. Biasanya saya kalau ga denger, saya panggil lalu saya rangkul. Pas dirangkul itu dikupingnya saya omelin 😂 Saya dama sekali ga tau kalau hal tsb dianjurkan daripada membentak. Saya hanya menconton mama saya. Karena mama kalau marah itu dengan bisik2 dan ekspresi mata melotot.. xixixi.. lebih kena memang.
BalasHapus