Aku anak perempuan ayahku
Ya, aku anak perempuan ayahku, aku merasa sangat dicintai oleh keluargaku. Aku anak sulung dari empat bersaudara. Dilimpahi kasih sayang dan materi yang aku rasa sangat banyak. Diberi pendidikan sesuai dengan minatku, dan juga nasihat serta kata-kata bijak yang tertanam dalam jiwaku.
Menurut aku, pada saat ini, sudah banyak orangtua yang menginginkan anak perempuannya untuk mencapai pendidikan akademis setinggi-tingginya. Dan begitu banyak pilihan karir untuk perempuan sesuai dengan minat dan bakatnya.
Alhamdulilah, orangtuaku selalu mendukung dengan apa pun pilihan akademis yang aku pilih, sehingga aku menjalani pendidikanku dengan gembira, walaupun aku beberapa kali mengalami kesulitan ketika menjalaninya, tetapi aku bisa menyelesaikannya tepat waktu dan nilai yang tidak mengecewakan.
Yang penting bagi orangtuaku, pendidikan agama dan bagaimana menerapkannya di kehidupan sehari-hari kami, tidak boleh ditinggalkan dan diabaikan; sholat, puasa, tidak mendzolimi orang lain, dan berbuat baik kepada orang lain.
Aku memiliki optimisme dan semangat hidup yang kuat karena peran penting orangtuaku.
Aku tahu, memiliki pendidikan secara akademis yang sangat tinggi tidak akan berarti, jika tidak dibarengi dengan pendidikan moral dan akhlak yang baik.
Pendidikan moral dan akhlak sesuai dengan agama yang aku anut telah diajarkan oleh orangtuaku dari semenjak aku masih sangat belia.
Orang tuaku sering berkata padaku, bahwa aku cantik, tidak hanya wajahku, tapi juga hatiku luar biasa indah.
Itu sungguh sangat berarti bagiku, meningkatkan kepercayaan diriku.
Ayah ibuku selalu memperlakukan kami; aku dan saudara saudariku dengan spesial. Kami anak perempuan tidak dianggap lemah, orangtuaku selalu memberikan kami kesempatan untuk membangun kekuatan kami sendiri, berusaha sendiri untuk mencapai keinginan kami, dan minat kami. Aku selalu merasa diberi dukungan dalam segala hal dalam keseharianku.
Aku diajarkan agar tidak mudah menyerah dan terus berusaha. Didampingi dan diberi dukungan agar aku dapat terus gigih dan sabar dalam melakukan segala hal.
Orangtuaku merupakan contoh yang penting bagiku.
Orangtuaku juga membantuku dengan sabar agar aku dapat mengungkapkan pendapatku dengan jelas. Mereka selalu mendengarkan ucapanku dengan seksama dan sering menanyakan pendapatku tentang suatu hal. Membuatku merasa penitng dan dihargai, dan merasa pendapatku tidak kalah penting dari pendapat ayah dan ibu.. Yang membuatku yakin pada diriku sendiri.
Orangtuaku juga mengajarkan aku untuk mencari cara menyelesaikan kesulitan. Aku melihat mereka sebagai role model ketika menangani situasi dan bagaimana cara memfilter perkataan-perkataan yang tidak baik yang aku dengar dari luar.
Orangtuaku juga memberiku kekuatan agar aku tidak selalu bergantung pada orang lain, dan dapat berusaha sendiri.
Momen yang paling bahagia itu ketika aku berhasil meraih apa yang diinginkan dengan usahaku sendiri. Orangtuaku pernah mengatakan bahwa kebahagiaan tidak dapat diraih jika orang lain yang mengerjakannya.
Aku merasa keluargaku memahami perasaanku sebagai salah satu anak perempuan di keluarga, dan selalu menunjukkan sikap toleransi. Sehingga aku juga memiliki perasaan empati terhadap perasaan orang lain.
Keluargaku selalu mempercayaiku dan menyayangi aku dalam kondisi apapun.
Saat anak perempuan mendapatkan kasih sayang orangtua yang tidak tergoyahkan, maka ia akan tumbuh menjadi perempuan yang mengganggap dirinya berharga dan disayangi.
Thanks for reading.
Salam
Vivi
LinRaNa Mom
Anak perempuan yang dekat dengan ayah pun menjadi anak perempuan yang percaya diri ya kak Vi..
BalasHapusAnak perempuan memang harus penuh kelembutan dan penuh cinta saat mendidiknya. Biar gak mudah sakit hati.
Kalau aku kurang dekat sama Ayah. Tapi mungkin itu yang bikin aku lebih mandiri. Gak ada Ayah yang melindungi, jadi harus kuat dan selalu menjaga diri. Aku rasa kesuksesanku juga berawal dari situ.
HapusPeluk kak Tika..
HapusMeski gak ada sosok ayah, kak Tika jadi mandiri pasti karena ada sosok panutan sebagai pengganti ayah.jadi peran ayah tergantikan dengan sukses menuju sosok inspiratif lain kak
Wah meski diterapkan juga nih sama anak2ku yang kebetulan memang perempuan semuanya, punya anak perempuan agak hati2 juga karena perasaan anak perempuan lebih halus.
BalasHapuskakak kedua saya adalah anak perempuan satu-satunya, Mbak Vivi. Dan memang dia paling dekat dengan Bapak saya, apalagi wajah mereka mirip hahaha.
BalasHapusTapi tetap Ibu saya juga mengajari dia segala hal berhubungan dengan perempuan. Akhirnya tetap jadi asisten Ibu saya di rumah hehehe.
Anak ke-2 dan ke-3 saya perempuan dan semuanya deket sama saya, hehehe. Kayaknya kalau nggak ketemu sehari aja kangennya melebihi apa pun. Meski udah SMP tetep aja manjah sama ayahnya.
BalasHapusKami bersaudara 3 orang perempuan semua kak vi, diajarkan dengan baik juga..
BalasHapusHingga kini ketika kedua ortu kami sakit, kami bersama merawat tanpa melemparkan tanggung jawa, karena tahu pahala besar bagi kami dengam merawat ortu,
Semoga pahala terus mengalir untuk ortu kita yaa
Saat anak perempuan mendapatkan kasih sayang orangtua yang tidak tergoyahkan, maka ia akan tumbuh menjadi perempuan yang mengganggap dirinya berharga dan disayangi.
BalasHapusSetuju sekali aku
Aku 6 bersaudara perempuan semua..Dan Alhamdulillah orangtua mendidik kami dengan sangat baik, sehingga sampai kini baik ortu dan keluarga besar kami yang sudah nambah 12 cucu dan 2 cicit pun harmonis
Zaman sekarang menjaga anak perempuan dan anak laki-laki sama-sama besar tanggung jawab dan risikonya. Apalagi anak perempuan, dalam agama anak perempuan itu disebut sebagai berkah luar biasa sekaligus ujian bagi ayahnya. Mau tak mau seorang ayah harus menjadi role model bagi anak perempuannya.
BalasHapusSemoga semua anak perempuan mendapatkan cinta perlindungan dan kasih sayang dan bisa tumbuh dewasa menjadi perempuan tanguh
BalasHapuskalau saya ga dekat dengan siapa2. dan saya yakin kl dekat dg orangtua, ada hal positif yg lbh terbangun.
BalasHapusSaya anak perempuan satu-satunya di keluarga, dan anggapan bahwa anak perempuan satu-satunya paling dimanja ada benar dan nggak juga sih tapi yang pasti aku bisa menghilangkan anggapan kalau anak perempuan yang terlalu dimanja sulit untuk mandiri huhu
BalasHapusWah kalau di rumahku anak perempuan memang diawasi ketat banget ,beda sama anak cowok lebih banyak bebasnya
BalasHapusAh senangnya berada dengan dukungan orang tua yang sangat pengertian kak, sayangnya di tempat lain kadang ada yang tidak seperti itu. Pantas kak Vivi orangnya pede dan pintar ya
BalasHapusKalau dalam agama kita, pendidikan untuk anak perempuan (dan juga anak laki2) dimulai sejak memilih calon ayahnya. Insyaallah kl benihnya dari laki2 yg baik, anak2 kita pun bakal jd anak2 yg baik. Sejak dr dalam rahim diperdengarkan suara tilawah uminya, murottal ayahnya dll.
BalasHapusAnak perempuan harus dapat contoh yg baik dari kedua ortunya karena dia kelak jadi penentu generasi selanjutnya jadi sebagai ortu hrs bisa jadi guru terbaik bagi anak perempuannya
BalasHapusYg aku tau Ayah adalah cinta pertama seorang anak perempuan, kl dah gitu, sukses lah jd ortu hehe
BalasHapusDi tunggu tar versi yang anak laki laki hehe
anak perempuan harus dilatih kuat fisik juga mental. karena ia harus bisa mendampingi keluarga dan juga pasangannya kelak. waaaah susah susah gampang, apalagi di era digital ini kak.
BalasHapusSaya juga anak perempuan sendiri yang keluarga selalu memberikan kebebasan untuk pendidikan mbak. Keluarga sangat menyayangi tanpa membedakan dengan ketiga abang dan adik saya yang laki2. Alhasil, sebagai perempuan saya lebih percaya diri.
BalasHapusTerima kasih, artikelnya menjadi bahan bacaan yang menambah pengetahuan
BalasHapusBerutung ya anak perempuan yang mendapatkan kasih sayang sepenuhnya dari kedua orang tua terutama ayah, namun ada juga yang tak mendapatkan pendidikan langsung dr ayah sedari kecil
BalasHapusBarangsiapa yang mengayomi dua anak perempuan hingga dewasa maka ia akan datang pada hari kiamat bersamaku” (Anas bin Malik berkata : Nabi menggabungkan jari-jari jemari beliau). (HR Muslim 2631)
BalasHapusWuiiih, berlelah-lelah lah mendidik anak terutama wanita yang kelak akan menjadi madrasatul ula bagi anak-anak nya kelak.
Anak perempuan harus dididik dengan lembut. Mengajari sesuatu pun harus dengan hati tenang. Ilmu agama harus dikuatkan agar lebih kuat dalam menjalani kehidupan. Jadi pengingat diri ini kak Vi. Punya anak perempuan 2 lumayan bikin hati kayak roller coaster.
BalasHapusKami Dua bersaudara perempuan keduanya kak vi. Kurang lebih kayak cerita kakak hubungan kami sama ayah juga sangat dekat. Saya disekolahin juga semaksimalnya. Tapi ketika Saya jadi Ibu,kelak seandainya dikasi kesempatan punta ank perempuan kok ya gak pengen anak saya mengejar sekolah formal terlalu tinggi ya kak vi. Pengennya dimaksimalkan aja kompetensinya untuk jadi istri Dan Ibu. Sesungguhnya pendapat seperti ini mundur gak sih kak?
BalasHapusSetujuh..
HapusMudah2an pikiran kita ma anak sejalan, dia mau belajar giat di bidang perempuan utk mnjd istri.
Tetap tdk memaksakan kehendak sih.
Bagi org tua, membesarkan anak perempuan sepertinya bukan hal yg bisa dianggap sepele ya kak. Dlm islam anak perempuan jg punya tempat spesial kok kalau nggk salah
BalasHapusMantap, top cer deh. jadi ngerasa perempuan hihi. Saya lagi juga lagi belajar menjadi perempuan yang baik. Ya walaupun di prosesingnya seing jungkir balik. Apalagi perihal kemalasan.
BalasHapusAnak perempuan biasa nya dekat dgn ayahnya, begitupun aq. Namun utk lbh merasa petcaya diri dan msndiri,ttp butuh proses
BalasHapus