Pawon Simbah - Tempat Makan dengan Suasana Desa

Assalamualaikum wr wb

Baru-baru ini aku diajakin mertuaku kulineran di sebuah tempat makan yang namanya Pawon Simbah. Pawon Simbah sendiri artinya itu adalah Grandma's Kitchen atau Dapurnya Nenek. Lokasinya masuk ke Kabupaten Batang Jawa Tengah. Dari rumah mertua itu sekitar 17 menit perjalanan dengan mobil. 

Tempatnya sangat terasa suasana pedesaannya. Lokasinya juga diantara kebun-kebun dengan pohon-pohon tinggi yang rindang, yang rumah penduduk juga hanya satu-satu.

Gaya penyajian makanannya itu prasmanan, tapi tempat prasmanannya itu bener-bener di dapur.  Lengkap dengan bude-bude dan simbah-simbah yang lagi mengiris, ngulek, menggoreng, di atas bale-bale dan juga ada yang mondar-mandir seperti kegiatan di dapur kalo lagi ada hajatan gitu. 

Intinya suasana tempat makan Pawon Simbah ini sangat baru buat aku dan anak-anak. 

Buat suami dan mertua udah biasa kali ya, karena mereka kan orang lokal. 

Aku juga pernah lihat tempat makan dengan suasana seperti ini di youtube. Tak sangka bisa mengunjunginya langsung. 

Karena kami datang di jam makan siang yang hampir selesai, jadi yang pulang atau yang selesai makan sudah banyak, walaupun masih tetap ramai sih, tapi kami masih dapet set meja kursi buat makan. 

Meja kursi tempat makan berada di ruangan yang berbeda dari tempat kita ambil makanan, tapi gak jauh kok. Bersebelahan sama dapur prasmanannya. Cuma dibatasi dinding saja.

Rumah makan Pawon Simbah menjual berbagai macam nasi beserta lauk pauknya. Nasinya aja ada 3 macam. Ada nasi liwet, nasi daun jeruk dan nasi putih biasa. Kita boleh ambil tiga-tiganya dalam satu piring, sesuai selera. Dan saya ambil dua macam saja, nasi liwet dan nasi daun jeruk. 

Demikian juga sayur dan lauknya. Berbagai macam sayuran dari yang mentah alias lalapan, digulai ataupun ditumis. Berbagai macam hidangan ayam, ayam goreng, dan entah apa nama nama masakannya karena tidak familiar di mata saya yang orang asli Sumatera Utara ini. Ada ikan juga dan telur dalam berbagai olahan masakan. Bermacam-macam masakan mie dan gorengan juga ada. 

Saya sendiri memilih ayam goreng, dan 2 macam sayuran, pare yang sepertinya ditumis, dan satu lagi saya tidak tau itu sayur apa dan diapain, kayaknya sih ditumis juga.

Untuk si Adek saya ambilin berbagai macam mie goreng (mie kuning, bihun) dan gorengan, bakwan sayur, bakwan jagung dan pisang goreng. Tapi berhubung di jalan menuju ke Pawon Simbah dia ketiduran, jadi nyawanya belum terkumpul sepertinya, makannya jadi males-malesan.

Sedangkan ibu mertua, pak suami, dan anak sulungku, aku tak tahu mereka pada ambil makanan apa aja. Karena aku sibuk sendiri sama piringku dan piring si Adek hehe ... harap maklum ya pembaca.

Selain makanan prasmanan, Pawon Simbah juga menyediakan cemilan dan juga jajanan yang sangat diminati si Adek, hadeuhhh. Dan ada desert juga, berbagai macam puding. 

Oh iya, ada berbagai macam minuman tradisional juga lho. Minuman yang pakai rempah-rempah banyak. Ibu mertua dan pak suami order minuman tersebut. Aku gak tau apa nama minumannya. Karena biasanya kan tempat makan itu ada buku menu ya. Buku menu ini biasanya aku foto, biar ingat nama makanan, harga, dan keterangan si makanan atau minuman itu. 

Lah, Pawon Simbah ndak ada buku menu, main ambil aja gitu. Di stand minuman ada sih sepertinya nama-nama minumannya, ditulis di dinding gitu. Tapi maap pembaca, aku lupa membacanya, apalagi memotonya, dah laper bingit soalna. Maapkeun....

 

Di Pawon Simbah juga ada tempat main anak. Anakku yang ngantuk tadi aja langsung gak ngantuk lagi  gegara lihat itu permainan. Permainannya ada prosotan, ayunan, jungkat-jungkit. 

Nah sekarang mari kita ngomongin rasa masakannya. Cocokkah dengan lidah saya?

Tarik napas dulu........

Mungkin... mungkin nih ya.... karena aku baru habis sakit (aku habis opname lho), selera makanku belum normal-normal amat, dan lidahku adalah lidah Sumatera banget (lidahku terbiasa sama masakan Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi dan Palembang. Kalau pulau Jawa, paling jauh masakan sunda deh) jadi masakan di Pawon Simbah yang aku yakini adalah masakan Jawa itu, terasa baru buat lidah aku dan anak-anak. Kami masih perlu adaptasi (garuk-garuk pala).

Tapi aku cocok sama masakan mertuaku dan warung-warung makan di sekitar rumah kami di pekalongan ini. Aku suka Tauto, aku juga suka Megono. Nanti aku ceritain Tauto dan Megono ya di tulisan lain 😊😊

Masakan di Pawon Simbah ini aku rasa lebih ke masakan Jogja. Walau gak Jogja-jogja banget. Itu menurut aku lho. 

Mungkin ada teman yang dari Jawa Tengah, atau dari Pekalongan juga, yang pernah ke Pawon Simbah. Gimana menurut teman-teman. 

Tapi walau begitu pun, cita rasa masakan di Pawon Simbah sendiri sangat disukai oleh suami dan mertuaku. Ya mereka memang asli Pekalongan sih ya. Hanya aku dan anak-anak aja yang perlu adaptasi lagi. Dan dengar-dengar nih, banyak orang terkenal yang sering mampir dan makan di Pawon Simbah.

Berikut foto-foto yang kami jepret di Pawon Simbah.

 

Prasmanannya emang di dapur

 

Kita ambil makanan prasmanannya di dapur

Masakan Pergulaian

Banyak sekali ragam masakannya

Tempat kita makan nuansa desa dan Jawa ye kan

Pilih-pilih makanan

Tempat pengunjung makan

Jual cemilan juga

Nah demikianlah cerita kulineran kita kali ini.