Cerita Aline: Lontong Lodeh

Pagi ini Amir membelikan Aline lontong lodeh.

Kenapa?

Karena Amir merasa kasihan melihat istri tersayangnya, yang setiap pagi pas ibu penjual lontong lodeh meneriakkan dagangannya, Aline akan bereaksi, lalu tersenyum miris. Ya, Amir memperhatikan gelagat istrinya itu.

Amir menyimpulkan, bahwa tingkat penasaran Aline terhadap lontong lodeh sudah benar-benar akut.

Maka jadilah Amir memanggil si ibu penjual lontong tersebut, dan membeli seporsi lontong lodeh untuk Aline.

Dengan lontong lodeh di tangan, Amir pun menghampiri Aline di dapur untuk memberikan lontong lodeh yang baru saja dibelinya.

Aline menerima lontong lodeh dari Amir dengan mata berbinar dan senyum yang lebar. Aline sangat senang dan terharu. Akhirnya rasa penasarannya akan segera terjawab. Apakah penantiannya untuk sarapan dengan lontong lodeh ini worth it dengan waktu tunggu yang lama?

Dengan tak sabar Aline pun mengambil piring dan sendok, dan menuangkan sebungkus lontong lodeh ke piring tersebut.

Dengan disaksikan oleh suaminya, Aline memasukkan suapan pertama lontong lodeh.

"Bagaimana?" tanya Amir.

Kamu pembaca bisa membayangkan ekspresi Aline saat mencoba lontong lodeh suapan pertamanya. Mata Aline terpejam, saat mengunyah lontong lodeh itu. Menikmatinya dengan sedikit lebay.

"Enak bangetttttttt............". Jawab Aline setelah menikmati beberapa detik.

"Mana coba" Sahut Amir. Dia pun menerima satu suapan lontong lodeh dari istrinya.

"Biasa aja kok". Sambung Amir.

"Yeee, enak begini. Aku habisin ya?" Kata Aline.

Amir mempersilahkan Aline untuk mengeksekusi lontong lodehnya. Dan Aline pun menikmati setiap suap lontong lodeh hingga tetes terakhir.

"Besok tolong belikan lagi ya Pah". Pinta Aline

Amir mengangguk.

Di hari-hari berikutnya, di bawah tatapan ibunya, setiap pagi, Amir membelikan Aline seporsi lontong lodeh. Aline berusaha untuk cuek beibeh. Toh yang keluar untuk memanggil ibu penjual dan membelinya adalah Amir. Aline tinggal menunggu di dapur saja.

Beberapa hari kemudian, pagi-pagi, seorang kerabat, yang biasa dipanggil Uni datang ke rumah dan menemui ibu mertua membawa satu kantong plastik besar yang isinya lontong. Kata Uni, ibu mertua Aline yang memesannya.

Ibu mertua yang keluar menemui Uni, menjelaskan bahwa beliau akan membuat lontong lodeh hari itu. Aline ter-WOW-WOW dong. Wah ada apa ini. Apa karena Aline beberapa hari ini beli lontong lodeh terus ya? Jadi ibu mertua ingin membuatkan Aline lontong lodeh buatan sendiri? Kan Aline geer sendiri jadinya.

Dan alasan ibu mertua adalah karena hari ini Altaf sekeluarga akan datang. Jadi ibu mertua mau bikin lontong lodeh.

Altaf sering kok main ke rumah ibu mertua bersama keluarganya. Kok baru sekarang ya dibikinin lontong lodeh? Ah sudahlah. Aline males mikirinnya.

Siangnya, Aline diberi ibu mertua sepiring lontong lodeh buatan beliau. Untuk dicicipi Aline katanya.

Udah segitu aja. Setelahnya, Aline tidak diberi lagi lontong lodehnya. Semua dihabiskan ibu mertua, Amir, dan Altaf sekeluarga.