Emping
Suatu hari Amir pulang dari luar kota, membawa buah tangan yang banyak sekali.
Berbagai macam cemilan; kripik-kripik, kue-kue kering, dan emping khas dari daerah yang Amir kunjungi.
Waktu melihat emping yang banyak sekali itu, ibu mertua pun mengeluarkan emping simpanannya dengan bangga. Ibu mertu bercerita, jika beberapa waktu lalu beliau pernah dioleh-olehi Altaf dari luar kota. Banyak juga, satu bungkus besar emping yang dimiliki ibu mertua yang diperoleh beliau dari Altaf. Lebih banyak daripada yang dibawa Amir. Kok Aline tidak pernah dibagi ya. Hihiy..
Tetapi, emping oleh-oleh yang dibawa Amir juga banyak sekali, hampir satu kardus ukuran sedang.
Aline langsung membungkusnya ke dalam beberapa plastik-plastik kecil per ons untuk dibagikan ke tetangga sekitar.
Aline sering dianterin makanan, buah, sayur dari kebun sendiri oleh tetangga sekitar rumah ibu mertua Aline. Bahkan pernah dianterin ikan segar hasil dari mancing tetangga Aline di laut. Jadi Aline ingin membagi emping-emping yang dibawa Amir ke tetangga. Hitung-hitung Aline membalas buah tangan para tetangga.
Ibu mertua yang melihat Aline ngebungkusin emping-emping yang dibawa Amir dan berencana membagikannya ke tetangga-tetangga, jadi seperti panik.
"Jangan banyak-banyak, Aline!" Kata ibu mertua hampir berteriak. "Nanti Tiara dan Fina mau datang, kan bisa digoreng dan disuguhkan buat mereka". Lanjut ibu mertua.
Tiara adalah adik perempuan Amir, Fina adalah anak dari Tiara. Mereka tinggal di kota lain.
"Kan itu masih banyak bu" Jawab Aline sambil menunjuk satu bungkus besar emping punya ibu mertua.
Ibu mertua terdiam. Aline pun melanjutkan membungkusi emping-empingnya untuk dibagikan. Aline heran juga sama ibu mertua. Buat apa menyimpan emping banyak-banyak. Emping ibu mertua itu banyak sekali lho.
Dan ketika Tiara dan keluarganya datang berlibur ke rumah ibu mertua, dari waktu Tiara tiba hingga Tiara pulang kembali ke kotanya, emping-emping kepunyaan ibu mertua itu tak ada satupun yang digoreng dan disajikan untuk Tiara dan keluarganya.
Emping (Sumber foto: tiktok) |
Ikan
Pernah suatu malam, hampir tengah malam, ada tetangga, sahabat Amir yang hobinya memancing di laut, menelepon Amir. Teman tersebut ingin memberikan ikan hasil tangkapannya malam itu. Temannya bilang tolong Amir tunggu di depan rumah, supaya si tetangga tidak perlu ketok-ketok pintu lagi.
Amir pun menunggu temannya di depan rumah. Teman amir ini memberikan Amir ikan hasil tangkapannya. Ikan yang besar sekali.
Amir membangunkan Aline, dan memperlihatkan pemberian sahabatnya tersebut.
Aline bingung, bagaimana menyimpan ikan yang besar tersebut, karena kulkas ibu mertua sudah penuh, dan kulkas tersebut juga berukuran kecil.
Dan di tengah malam tersebut, Amir dan Aline menyiangi ikan tersebut. Memotongnya menjadi potongan kecil agar bisa disimpan di kulkas ibu mertua. Agak susah memotong-motong ikan besar tersebut, karena pisau dapur Aline tidak setajam pisau tukang ikan di pasar.
Tetapi walau dengan susah payah, akhirnya Amir berhasil membuatnya menjadi potongan-potongan kecil. Dan diakali supaya bisa masuk ke kulkas.
Keesokan harinya, Aline mengeluarkan ikan tersebut dari kulkas. Aline akan memasak ikan tersebut hari itu.
Ibu mertua yang telah diceritain Amir bahwa semalam tetangga mereka datang mengantar ikan besar, pun melihat dan meneliti ikan yang sudah dikeluarkan Aline dari kulkas. Dan dengan sinis ibu mertua bilang, "huh, ikannya gak segar".
Sumber foto: website iStock |
Dalam hati Aline berkata, "Gak segar bagaimana? Ini ikan baru ditangkap semalam, langsung masukkan ke freezer! Ah TERSERAHLAH!" Batin Aline jengkel.
Astaghfirullah Al Adziiimmm.... Aline kok gitu... Jangan jengkel Aline..!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar