Hari ini Aline rasanya capek sekali.
Sedari kemarin rumah ibu mertua Aline dikunjungi oleh para kerabat ibu mertua Aline.
Dimulai dari kedatangan Nina, kakak ipar Aline alias kakak sulung Amir dari kota sebelah, yang datang dan menginap di rumah ibu mertua.
Lalu malamnya disusul oleh kedatangan kakak sepupu ibu mertuanya Aline, lalu adik perempuan dari ibu mertua Aline dan suaminya.
Tetapi hanya Nina, kakak ipar Aline yang menginap di rumah ibu mertua, sedangkan yang lain menginap di hotel.
Sejak tiba, Aline udah ngelus dada sama kelakuan kakak iparnya ini. Mulai dari kecuekan Nina yang 'kok rasanya' kurang suka disapa Aline (mungkin perasaanmu saja Line!).
Di sore harinya, Nina dan ibu mertua, sibuk di dapur, masak yang banyak, untuk menyambut bude, tante serta om.
Aline sebenarnya sudah masak di pagi hari di hari tersebut, dan agak banyak porsinya, karena Aline tahu bahwa akan ada beberapa kerabat yang akan berkunjung hari ini sampai besok.
Tapi mungkin menurut ibu mertua dan Nina makanan yang Aline masak kurang, jadi mereka memasak beberapa menu lagi.
Nina sibuk bertanya pada Aline, bumbu ini mana, bumbu itu mana. Tapi bumbu-bumbu yang diminta oleh Nina bukan bumbu yang biasa Aline stok. Misalnya nih, terasi, dan gula merah.
Aline hampir tidak pernah masak menggunakan kedua bahan tersebut.
Dengan segan Aline bilang akan bertanya pada ibu mertua dimana bahan-bahan yang diinginkan Nina
Tapi Nina seperti menuduh Aline tidak pernah memasak, karena Kebanyakan bumbu yang dimintanya, Aline tidak punya.
Ya mau bagaimana lagi? Daerah asal mereka kan berbeda jauh. Jadi bumbu masak banyak yang berbeda alias tidak sama.
Lagipula knapa sih gak langsung bertanya pada ibunya sendiri. Kan ibu mertua juga berada di dapur yang sama, sama-sama memasak. Kenapa malah panggil Aline yang sedang tidak di dapur hanya untuk bertanya soal bumbu? Kenapa nanyanya ke Aline terus?
Belum lagi cerita tentang ibu mertua Aline.
Ibu mertua banyak sekali membeli kerupuk khas dari daerah yang Aline tinggali sekarang. Mungkin 30 bungkus ada. Amir saja sampai istighfar melihatnya. Benar-benar banyak sekali. Waktu Amir bertanya kenapa banyak sekali kerupuknya. Ibu mertua bilang, kerupuk-kerupuk itu mau diberikan kepada bude, tante dan om sebagai oleh-oleh ketika mereka kembali ke kota tempat mereka tinggal. Dan ibu mertua menjawab pertanyaan Amir tersebut dengan nada mengomel. Gak suka ditanya-tanya. Menurut Aline kasus kerupuk yang banyak ini cukup lucu. Karena kemungkinan sebenarnya ibu mertua pun sadar kalau kerupuk yang dibelinya memang kebanyakan. Tapi beliau gak suka dikomentari.
Singkat cerita, malamnya ketika bude, tante dan om datang, mereka pun langsung dijamu makan malam oleh ibu mertua dan Nina.
Banyak sekali lauk pauk yang dihidangkan. Hasil masakan Nina dan ibu mertua.
Tapi, ternyata tamu-tamunya tidak terlalu banyak makan. Pertama, kata si bude, karena hari sudah malam, tidak boleh makan banyak. Kedua, si tamu banyak pantangan. Maklum tamu-tamunya seumur ibu mertua, bahkan si bude lebih tua dari ibu mertua. Jadi ada beberapa penyakit yang sudah diderita yang tidak cocok makan ini dan itu di masakan yang dihidangkan tersebut.
Aline sudah memberikan saran ke ibu mertua pas mereka masak di sore tadinya. Jika tamunya sudah berumur, sebaiknya disuguhkan buah-buahan yang bervariasi. Daripada hidangan yang belum tentu tamunya suka. Tapi ibu mertua bilang, dia tahu betul kok kesukaan adik dan sepupunya itu.
Y sudah, Aline hanya bisa terdiam.
Ketika bude, tante dan om hendak berpamitan malam itu untuk kembali ke hotel tempat mereka menginap, ibu mertua pun mengeluarkan oleh-oleh kerupuk yang super banyak tadi.
Seperti Amir, kalimat istighfar pun keluar dari mulut ketiganya, karena melihat betapa banyak bungkusan kerupuk yang diberikan ibu mertua Aline kepada mereka. Ngalah-ngalahin penjual kerupuk.
Karena tidak enak menolak niat baik ibu mertua, kerupuk-kerupuk itu pun dibawa oleh ketiga tamunya. Dalam hati, Aline tertawa geli melihat kejadian ini.
Karena tamu-tamunya sampai istighfar dengan banyaknya kerupuk yang diberikan, ibu mertua akhirnya tidak jadi mengeluarkan semua kerupuk yang sudah dibelinya, karena Aline melihat masih banyak kerupuk-kerupuk di tempat penyimpanan ibu mertua. Sepertinya ibu mertua malu kalau tamu-tamunya melihat jumlah bungkusan kerupuk yang sebenarnya.
Setelah makan malam dan ngobrol-ngobrol yang cukup seru, tamu-tamu pun pamit.
Amir mengantarkan tamu-tamu agung tersebut pulang ke hotel.
Setelah dadah-dadah, ibu mertua, Nina dan Aline pun kembali masuk ke dalam rumah.
Aline melihat ruang tamu berantakan karena tadi makan-makannya dilakukan di ruang tamu dengan menggelar karpet.
Lalu Nina dengan santai bilang ke Aline, "tolong diberesin semua ya Line!". Dan Nina pun masuk ke kamar tidurnya.
Aline hanya bisa inhale exhale saja. Dan mulai membereskan jejak jamuan makan malam yang super berantakan tersebut dengan banyak-banyak istighfar dalam hati.
'Kenapa sih beres-beresnya gak sama-sama aja, kan bisa cepat rapihnya', omelan Aline dalam hati. 'Tamunya juga tamu siapa'.
Sumber foto: kompasiana. Com
Aline juga pernah kok mendapat kunjungan dari kerabatnya. Aline juga menyediakan beberapa hidangan untuk menjamu tamunya. Aline biasanya minta bantuan tetangga yang biasa dipanggil untuk bantu-bantu jika ada acara, dengan mengupah orang tersebut, misalnya untuk membantu menghidangkan makanan dan beres-beres setelah tamu-tamunya pulang.
Tapi kok sekarang malah Aline yang disuruh beberes sendiri setelah acara selesai. Aline agak ngomel ke Amir jadinya.
Sabar ya Aline, semoga Allah memberi kemudahan buat kamu untuk bisa jadi ratu di rumah kamu sendiri. Sekarang nikmati saja dulu tinggal di pondok mertua indah.
Menarik sekali, cerita ini menggambarkan dinamika keluarga dengan apik dan mengundang senyum. Keren deh, terima kasih telah berbagi cerita yang menyenangkan ini
BalasHapusKerupuknya bisa dijual kembali kayaknya. 😅
BalasHapusAtau stok manatau ada saudara lain lagi yang mau berkunjung. Mba Nina cepat kembali ke kotamu mba.. daripada Aline darah tinggi liat sikapmu. Wkwkwk
Masyaa Allah, secara enggak langsung cerita ini menggambarkan seseorang yang memuliakan tamunya. Saya ingin juga dong kapan-kapan didatangi tamu. Bukan hanya tamu bulanan doang. Heheh …
BalasHapusLucuu ceritanya. Terutama bagian tamu dileh-olehi kerupuk. Memang sebenernya yg doyan kerupuk si ibu mertuanya kali yaa.. Dipikir semua orang pun bakal doyan. Tapi yaa kadang memang ada aja kelakuan antik mertua. Sabar yee Aline ;)
BalasHapusPernah menemukan kasus yang sama dan plot twist-nya si Nina diperlakukan sama (bahkan lebih parah) oleh ibu mertua dan iparnya. Karma itu nyata, sabar ya Aline...
BalasHapusMbak vivi please ini cerita karang atau real cerita followers??? Nyata banget mbak.....baru aja kemarin aku masak besar sama ibu mertua untuk acara kaka ipar...eh yang punya malah nggak bantuin malah tidur hmmm...relateable banget ceritanya
BalasHapusSabar kak Alfie.. memang setiap rumah tangga ada aja ujiannya. Gak dari suami, ya dari anak. Gak dari mereka, dari mertua atau ipar. Hehehe
HapusAline kok sabar banget sih dengan kelakuan kakak ipar dan mertua, hehehe. Apalagi Nina itu sok sok kasih perintah ke Aline. Apalah aku yang punya kesabaran setipis tissue dibagi lagi 7, wkwkkw
BalasHapus